Syarat Wajib, Syarat Sah, dan Rukun Puasa

IslamDNet - Berikut ini adalah artikel yang masih berhubungan dengan puasa, baik itu puasa di bulan ramadhan maupun puasa sunat. Jadi puasa itu harus dengan ilmunya jangan asal manahan makan dan minum saja. Berikut ini ada yang dinamakan syarat waji, syarat sah dan juga fardu atau rukun puasa:

Syarat wajib puasa:

1. Berakal. orang gila tidak wajib berpuasa.
2. Baligh (umur 15 tahun ke atas) atau ada tanda lainnya. Anak-anak tidak wajib puasa.

Sabda Rasulullah Saw:
"Tiga orang terlepas dari hukum: a) orang yang sedang tidur hingga ia terbangun, b) orang gila hingga ia bangun, c) kanak-kanak hingga ia baligh." (HR. Abu Dawud dan Nasai)

3. Kuat berpuasa. Orang yang tidak kuat, misalnya karena sudah tua atau sakit, tidak wajib puasa.

Firman Allah SWT:
"Barang siapa sakit atau sedang dalam perjalanan (lali ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." (Al-Baqarah: 18)

"Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin." (Al-Baqarah: 184)

puasa

Syarat Sah Puasa:

1. Islam. Orang yang bukan Islam tidak sah puasa.
2. Mumayiz (dapat membedakan yang baik dan yang tidak baik).
3. Suci dari darah haid (kotoran) dan nifas (darah sehabis melahirkan). Orang yang haid maupun mufas tidak sah berpuasa, tetapi keduanya wajib mengqada (membayar) puasa yang tertinggal itu secukupnya.

Dari Aisyah. Ia berkata, "Kami disuruh oleh Rasulullah Saw mengqada puasa, dan tidak disuruhnya untuk mengqada shalat." (HR. Bukhari)

4. Dalam waktu yang diperbolehkan puasa padanya. Dilarang berpuasa pada dua hari raya dan hari Tasyriq.

Dari Anas, "Nabi Saw telah melarang berpuasa lima hari dalam satu tahun; a) Hari Raya Idul Fitri, b) Hari Raya Haji, c) tiga hari Tasyriq (tanggal 11, 12, dan 13 bulan haji)." (HR. Daruqutni)

Fardu atau Rukun Puasa:

1. Niat pada malamnya, yaitu malam selama bulan Ramadan. Maksudnya adalah malam yang sebelumnya. Sabda Rasulullah Saw:

"Barang siapa yang tidak berniat puasa pada malamnya sebelum fajar terbit, maka tiada puasa baginya." (Riwayat lima orang ahli hadits)

Kecuali untuk puasa sunat, boleh berniat pada siang hari, asal sebelum zawal (matahari condong ke barat).

2. Menahan dari segala sesuatu yang membatalkan sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.