IslamDNet - Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Sebelum melaksanakan puasa sebaiknya kita berniat puasa setelah mengerjakan shalat tarawih. Begitu juga ketika akan berbuka maka sebaiknya menyegerakan berbuka jika waktunya telah tiba.
Berikut adalah doa atau niat puasa ramadhan, doa buka puasa yang dikenal oleh masyarakan dan juga doa buka yang berdasarkan hadits.
Berikut adalah doa atau niat puasa ramadhan, doa buka puasa yang dikenal oleh masyarakan dan juga doa buka yang berdasarkan hadits.
Ramadhan |
Doa Puasa Ramadhan
نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانَ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالى
Bacaan: Nawaitu shauma ghadin 'an-adaai fardhi syahri ramadhaana hhadzihis sanati lillahi ta'aala
Artinya: Saya niat berpuasa wajib, sehari penuh, besok di bulan Ramadhan dalam tahun ini atas perintah Allah Swt.
Doa Berbuka Puasa yang dikenal
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Bacaan: Allahumma laka shumtu wabika aamantu wa'ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimiin
Artinya: Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.
Doa Buka Puasa Berdasarkan Hadits
Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhuma mengatakan, jika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam buka puasa, beliau membaca:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Bacaan: Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah-ed.
Artinya: Hilanglah rasa dahaga, tenggorokan pun basah, dan sudah pasti berpahala jika Allah menghendaki.
(Hadits shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, no. 2357] dan selainnya; lihat Shahih al-Jami’: 4/209, no. 4678)
Doa ini tidak dibaca sebelum makan atau
minum ketika berbuka. Sebelum makan tetap membaca basmalah, ucapan
“bismillahirrahmaanirrahiim” sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia
menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah
Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa
aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”. (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858. At Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits tersebut shahih)