IslamDNet - Gerhana bulan maupun gerhana matahari merupakan salah satu fenomena alam sebagai bukti kekuasaan Allah SWT. Ketika terjadi gerhana disunahkan untuk mengerjakan shalat, sebagaimana dalam sebuah hadist: "Pernah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah saw, maka beliau menyuruh orang menyerukan Ash-Shalatu Jami'ah, lalu beliau maju mengerjakan shalat empat kali ruku' dalam dua raka'at dan empat kali sujud." (HR. al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
Shalat gerhana boleh dilaksanakan secara berjamaah dan boleh juga tidak. Berikut bacaan niat beserta tata cara shalat gerhana bulan (khusuuf):
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
USHALLII SUNNATAL KHUSUUFI RAK'ATAINI LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya, "Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT."
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
Artinya, "Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT."
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
1. Takbir dengan niat shalat gerhana,
2. Membaca Fatihah, membaca surah lainnya,
3. Rukuk,
4. Berdiri kembali, dan membaca Fatihah serta membaca surah lainnya,
5. Rukuk sekali lagi,
6. Sujud,
7. I'tidal (duduk antara dua sujud),
8. Sujud lagi hingga salam. Ini terhitung satu rakaat.
2. Membaca Fatihah, membaca surah lainnya,
3. Rukuk,
4. Berdiri kembali, dan membaca Fatihah serta membaca surah lainnya,
5. Rukuk sekali lagi,
6. Sujud,
7. I'tidal (duduk antara dua sujud),
8. Sujud lagi hingga salam. Ini terhitung satu rakaat.
Hendaklah diteruskan satu rakaat lagi seperti rakaat pertama. Jadi, shalat gerhana dikerjakan sebanyak 4x rukuk dalam dua raka'at dan 4x sujud.
Dalam sebuah hadist: "Pada shalat gerhana Nabi SAW menyaringkan bacaannya. Dan dikerjakannya empat kali ruku' dalam dua raka'at serta empat kali sujud." (HR. Bukhari dan Muslim)
"Sesungguhnya matahari dan bulan keduanya menjadi tanda (dalil) dari dalil-dalil adanya Allah dan kekuasaan-Nya. Kedua gerhana (terjadi) bukan karena matinya seseorang, dan tidka pula karena hidupnya seseorang. Maka apabila kamu lihat kedua gerhana, hendaklah kamu berdoa kepada Allah, dan shalat sampai gerhana itu lenyap." (HR. Bukhari dan Muslim)
Firman Allah SWT:
"Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya." (Fussilat:37)